Aku Dientot Dokter Kandungan

 Aku gundah melihat ranjang  tersebut sebab panjang ranjang tersebut tidak sepanjang ran Aku Dientot Dokter Kandungan

Foto Bugil Terbaru 2015 | Cerita Hot: Aku Dientot Dokter Kandungan | Aku gundah melihat ranjang tersebut sebab panjang ranjang tersebut tidak sepanjang ranjang-ranjang yang biasa ada ditempat-tempat praktek dokter, panjang ranjang ini hanya hingga sebatas pantatnya saja, sehingga kedua kakinya terjuntai kebawah, Akupun melihat adanya kecacatan dengan ranjang ini, dimana disamping kiri dan kanan kedua kakinya ada alas cekung dan letaknya lebih tinggi dari ranjangnya.
 Aku gundah melihat ranjang  tersebut sebab panjang ranjang tersebut tidak sepanjang ran Aku Dientot Dokter Kandungan
Setelah selesaimempersiapkan peralatannya, sang dokter menghampiri ranjang tersebut, melihat posisi rebahan Aku diatas ranjang, dokter itupun tersenyum simpul, “Ibu, gres pertama kali yach tiba kedokter kandungan??,” tanya sidokter tersenyum. Cerita Hot 2014: Aku Dientot Dokter Kandungan – Tanpa menunggu jawaban Aku, sang dokterpun mulai mengangkat kaki Aku satu persatu dan menempatkan dibantalan cekung yang berada disamping kiri kanan kaki Aku itu, perbuatan sidokter menciptakan Aku terhenyak, Aku tahu dengan posisinya dimana kedua kakinya terangkat dan terbuka lebar ini, kemaluannya akan Nampak terperinci didepan sidokter, mukanyapun menjadi merah sebab menahan malu, melihat Aku yang tersipu-sipu aib dan wajahnya menjadi merah, sidokter hanya tersimpul dan diapun merasa yakin sekali bahwa ini yakni kunjungan yang pertama Aku ke dokter kandungan. “Maaf, yach, Bu,” sidokter berkata dikala jari jemarinya mulai menyentuh bibir vag|na Aku. “Hhmmmhh….,” Aku hanya dapat mengangguk, sebab menahan aib dan perasaan yang gila dikala jari-jari sidokter menyentuh bibir vaginanya. Kedua jari tangan kiri sidokter mencoba untuk sedikit membuka lubang vag|na Aku dari sebelah atas, sehingga kelentit Aku tersentuh oleh telapak tangan sidokter, sementara asisten sidokter mencoba untuk memasukkan peralatan hampir menyerupai corong, agak tidak mengecewakan usang sidokter berkutat untuk memasukkan alat itu kelubang vag|na Aku, sementara Aku mencicipi geli yang gila dan nikmat dikala kelentitnya tergesek-gesek oleh tangan sidokter, balasannya gelora birahi Aku mulai bangkit, memeknya mulai basah. “Ouugghhh…..ssshhhh,” Aku menjerit lirih dikala mencicipi alat yang menyerupai corong berdiameter 3cm terbenam di dalam lubang senggamanya, pantatnya terangkat sedikit, kedua tangannya mencengkram pinggiran ranjang dengan erat. “Maaf..bu.!! sakit…!! Tahan sebentar yach, saya akan mulai memasang spiralnya,” kata sidokter. Si dokter merasa heran dengan kondisi lubang vag|na Aku yang masih sempit ini, dalam hatinya ia berkata, “gila nich ibu, udah keluar satu anak, tapi masih sempit begini, tampaknya juga jarang digunakan oleh suaminya,”, sambil tangannya memijat-mijat pelan kedua belah bibir vag|na Aku dengan tujuan untuk menciptakan rileks otot-otot vag|na Aku, dikala ia sedang memijat-mijat itu dari corong kacanya itu ia melihat lubang vag|na Aku yang berwarna merah muda itu berkedut-kedut, belum pernah selama ia praktek melhat kejadian ini, sebab sudah berpengalaman ia mengetahui bahwa tebakannya itu betul, memek Aku jarang digunakan oleh suaminya, sebab hanya dengan alat yang teronggok membisu saja memek Aku sudah basah. “Hhhhmmmm…sssshhhh….hhhmmmm…..ssshhhh..” Aku merintih lirih menikmati pijatan-pijatan lembut dibibir vaginanya dan mencicipi sumpalan alat dilubang senggamanya. Mendengar lirihan Aku, sidokter semakin yakin dengan tebakannya itu, dalam hatinya membatin,”kalau kuentot mau tidak yach ini ibu???, atau malah nanti beliau marah??..” Setelah melihat cengkraman dinding vag|na Aku dialatnya mulai mengendur, sidokterpun mulai mengambil spiral berbentuk T dan penjepitnya, kemudian melalui corong tadi ia mulai memasukkan spiral tersebut memakai penjepit, sebab corong itu terbuat dari beling ia dapat melihat keadaan didalam lubang vag|na Aku, sesudah sempurna disasaran, iapun sedikit menekan penjepitnya kemudian ia melepaskan jepitan di spiral tersebut dan menarik keluar jepitannya, sambil memegangi kedua bibir vag|na Aku, sidokter memastikan spiral tersebut terpasang dengan benar, kemudian dengan perlahan-lahan corong itu ia tarik keluar dari lubang vag|na Aku, tabrakan yang ditimbulkannya menciptakan Aku mengerang lirih. Setelah terlepas, sidokter kembali memijat-mijat vag|na Aku, bekerjsama pijatan-pijatan itu tidak perlu dilakukan, dan belum pernah ia lakukan selama ia praktek, dikala ini ia lakukan sebab ia terangsang dengan bentuk vag|na Aku, dalam hatinya ia juga merasa heran kenapa dikala ini ia terangsang ingin melaksanakan persetubuhan dengan pasiennya. Aku sendiri yang dari tadi birahinya sudah bergejolak, mencicipi pijatan-pijatan lembut yang dikala ini sedang dilakukan oleh sang dokter semakin menciptakan birahinya membara, erangan-erangannya semakin sering terdengar, tubuhnyapun menggelinjang-gelinjang sebab geli dan nikmat. “Oh..baru pijatan tangannya saja sudah membuatku melayang-layang, apalagi jikalau beliau sodok saya dengan kontolnya, Oh gila betul rangsangan ini,” Aku berkata dalam hatinya. Tangan Aku yang tadi sedang mencengkram ranjang mulai beralih kepayudaranya sendiri, dari balik jubahnya iapun mulai meremas-remas kedua bukit kembarnya, merasa kurang puas sebab terhalang oleh BH dan jubah yang masih menutupi tubuhnya, Aku kemudian melucuti semuanya sehingga kini Aku telanjang lingkaran didepan sang dokter, tangannya kembali meremas-remas kedua bukit kembarnya itu, mulutnya mendesis-desis menunjukan Aku sedang menikmati semua itu. Sang Dokter yang melihat agresi Aku melucuti jubah dan Bhnya serta agresi remasan tangan Aku dikedua bukit kembarnya itu tersenyum simpul, “nampaknya ia mulai terangsang dengan pijatan-pijatanku,”, kemudian tanpa menghentikan pijatannya, ia pun mulai menciumi kelentit Aku yang mulai terlihat dan mengeras, tidak hanya diciumi saja, tapi ia jilati dan hisap-hisap kelentit Aku yang menciptakan Aku semakin menggelinjang mencicipi kenikmatan permainan pengecap sidokter, agresi sidokter semakin menggila, jari tengah salah satu tangan yang sedang memijat-mijat itu mulai menerobos lubang kenikmatan Aku, dengan gerakan perlahan-lahan sidokter mulai mengeluar-masukkan jari tangannya itu, balasannya lubang vag|na Aku semakin basah, erangan-erangan Akupun semakin sering terdengar. Pantatnya semakin sering terangkat seolah menyambut sodokan jari tangan sidokter, kepalanya bergoyang kekiri kekanan, tubuhnya kadang kala melenting, Aku betul-betul menikmati serangan-serangan sang dokter dikemaluannya. “Ouughhhh….dddoookkk….eenaaaakkk…aakhhuuu…mau..kel luaarr…ssshhh…aagghhhh..”Aku merintih-rintih kenikmatan. Ssssrr……ssssrrrr….ssssrrrr…… memek Aku memuntahkan lahar kenikmatannya. Tubuh Aku mengejang, sang dokter mencicipi hangatnya air kenikmatan Aku yang membasahi jari tangannya. “Enak, Bu!!,” tanya sidokter. “Iyaachh…”Aku menjawab dengan nafas yang masih tersengal-sengal, matanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang gres saja ia rengkuh. Tanpa buang waktu lebih usang lagi, sang dokterpun mulai melucuti seluruh pakaiannya, sehingga kini iapun telanjang bulat, Nampak kontolnya sudah berdiri dengan tegak, ukurannya tidak mengecewakan besar dan panjang, diapun mulai mengelus-eluskan kontolnya dibibir vag|na Aku, menciptakan Aku menggelinjang, dengan pelan-pelan sang dokterpun menyelipkan kepala kontolnya di lubang memek Aku, sesudah merasa sempurna disasaran sang dokterpun mulai melesakkan kontolnya kedalam lubang memek Aku, setahap demi setahap. Sleeepp….bleeessss….bleessss….. jalantol sang dokter mulai terbenam seluruhnya dalam lubang kemaluan Aku, Aku yang mencicipi jalantol dokter itu mulai memasuki lubang senggamanya, mendesis lirih. Hatinya membatin,”lumayan besar juga kontolnya, tapi tidak sebesar punyanya pak Sugito”. “Ssshhh….aaaaghhhh..dook…kontolmu besar juga…. sssshhhh….puaskan saya dengan kontolmu ssshhhh…”desis Aku. Dengan perlahan-lahan Sang dokter mulai mengeluar-masukkan kontolnya didalam lubang senggama Aku, kedua tangannya berpegangan dipaha Aku, lama-lama gerakan maju-mundur sang dokter semakin cepat, keringatpun mulai mengalir dikedua badan mereka, udara cuek didalam ruangan praktek sebab AC tidak menghalangi keluarnya keringat mereka. Erangan Aku dan sang dokter semakin terdengar, lenguhan-lenguhan nikmat keluar dari kedua verbal mereka. “Ouughhh…dookkk…teeruusss…ssooddokkk .memekkuuuu…dengaaannn kkonttolmu..ituuu… aaaggghhhh…” Aku mengerang kenikmatan menikmati sodokan jalantol sang dokter di lubang senggamanya. “Hhhhmmmm…aaaaghhh…memekmuuu…benaaarr-benaar..sseeemmpitt enaaakkk… oouughhh … koontooolllkuuu…teerjeppiitt…bbeetulll… “ Sang Dokterpun melenguh keenakan mencicipi jepitan dinding vag|na Aku dibatang kontolnya.. “Teekkaaannn…lebih daaalllaamm…dookk.. yaaahh..begituu..ssshhhhh…oouughhh…,” rintih Aku meminta sang dokter untuk menekan lebih dalam, yang dituruti oleh sang dokter, dengan hentakan-hentakan yang lebih dalam, hingga kontolnya terbenam hingga pangkalnya dikala sang dokter mendorong masuk kontolnya. Tak usang kemudian nampak gerakan sang dokter bertambah cepat dan mulai tak beraturan, sementara itu badan Akupun semakin sering terlihat melenting dan pantatnya semakin sering terangkat berbarengan dengan sodokan jalantol sang dokter, lenguhan dan erangan mereka bertambah kencang terdengar dan saling bersahutan, nampaknya kedua manusia ini akan merengkuh puncak kenikmatan persetubuhan mereka. “Ouughhh…doookkk…aaaakkkkuuu…kkeeelluuarrr,” Aku mengerang tubuhnya melenting. “Akkkhhuuu…juuggaaa…mmaaauuu….ooouugghhhh..” sang dokterpun melenguh, dan menekan dalam-dalam kontolnya didalam lubang senggama Aku, kemudian terdiam. Creeetttt…..ssssrrrr…..ccrreeeettt…..ssssrrrr….. Kedua kemaluan mereka akhirnya memuntahkan lahar kenikmatan berbarengan, sand dokter mencicipi batang kontolnya tersiram oleh hangatnya lend*r kenikmatan Aku dan ia juga mencicipi dinding vag|na Aku berkedut-kedut meremas-remas batang kontolnya, Aku sendiri mencicipi dinding rahimnya tersemprot oleh cairan hangat sperma sang dokter dan Aku sendiri mencicipi pada dinding vaginanya batang jalantol sang dokter berdenyut-denyut. Kemudian sang dokter mencabut batang kontolnya dari jepitan vag|na Aku sesudah ia mencicipi remasan-remasan dinding vag|na Aku berhenti dan kontolnya mulai mengecil, dikala kontolnya tercabut dari lubang kenikmatan Aku, terlihat olehnya cairan spermanya bercampur dengan lend*r kenikmatan Aku mulai mengalir perlahan dan menetes jatuh keatas lantai. Setelah nafas mereka kembali normal, mereka mengenakan pakaian mereka kembali, kemudian sang dokter memberi tahu Aku bahwa spiral yang ia pasang itu dapat bertahan untuk 5 tahun, tetapi alangkah bagusnya setiap 3-6 bulan sekali harus diperiksa, untuk memastikan letaknya tidak berubah atau lebih parahnya terlepas. Aku mengangguk tanda mengerti dalam hati Aku berkata ,”pasti saya akan balik lagi, untuk menikmati sodokan-sodokan kontolmu lagi,” Sebelumpulang Aku bertanya berapa biaya yang harus dibayar olehnya, yang dijawab oleh dokter itu dengan senyuman dan kecupan ringan dibibir Aku, gratis!!! bisiknya Akupun pulang dengan tersenyum simpul, dalam hatinya ia membatin bertambah satu lagi koleksi jalantol yang dapat menciptakan puasku, yang dapat menghilangkan dahaga batinku. Dan kini ia tidak akan takut hamil bila melaksanakan persetubuhan dengan siapapun.

0 Response to "Aku Dientot Dokter Kandungan"

Posting Komentar